Kamis, 27 September 2018

Morning Breeze 27 September 2018

JCI : 5.873,27 (-0,02%)
LQ45 : 925,50 (-0,12%)
Indonesia 10Y : 8,241%
Indonesia 30Y : 9,006%
USD/IDR : 14.925,80

Dow : 26.385,28 (-0,40%)
S&P 500 : 2.905,97 (-0,33%)
Nasdaq : 7.990,37 (-0,21%)
Shanghai Comp : 2.806,81 (+0,92%)
CSI300 : 3.417,24 (+1,11%)
Hang Seng : 27.816,87 (+1,15%)
HSCEI : 10.985,60 (+1,46%)
Sensex : 36.542,27 (-0,30%)
Nikkei225 : 23.935,50 (-0,30%)
US 10Y : 3,055%
US 30Y : 3,188%
Gold : 1.196,20
WTI : 72,45
Brent : 81,58

EUR/USD : 1.1757
GBP/USD : 1,3174
AUD/USD : 0.7260
USD/JPY : 112.70

*Economic Calendar:*
🇮🇩Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate
🇺🇸US Crude Oil Inventories
🇺🇸US Core Durable Goods Orders
🇺🇸US GDP Q2
🇺🇸US Pending Home Sales
🇺🇸US Initial Jobless Claims

_Source : Investing.com_

*News :*
*Indonesia:*
Setelah bergerak menghijau seharian, IHSG akhirnya ditutup flat, turun 0,02% ke level 5.873,27, dibawa sektor Perdagangan, Kunsumer, Industri Dasar, dan Pertambangan. Volume transaksi di IDR 7,46 triliun namun IHSG tidak dapat mengikuti bursa Asia yang sebagian besar naik cukup tinggi. Investor asing masih terus melakukan net buying sebesar IDR 233,46 miliar.
Hari ini, IHSG masih akan tertekan faktor luar negeri seperti naiknya suku bunga Fed 0,25% ke level 2,25% dan perang daganga AS cina yang masih akan berlangsung cukup lama dengan rentang pergerakan 5.820-5.905.

*Amerika:*
Bursa Saham AS ditutup turun setelah pengumuman suku bunga Fed yang naik sebesar 0,25% ke 2,25%, dibawa saham-saham perbankan. Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunganya 1 kali lagi di tahun 2018 dan 3x di tahun 2019. Fed Chairman dalam pernyataannya menghilangkan penggunaan kata “Akonomdatif” yang dilihat investor sebagai akhir kebijakan akomodatif. Selain itu the Fed juga menaruh perhatian akan dampak perang dagang AS-Cina terhadap Kenaikan ini mengacuhkan pernyataan Trump yang ditujukan kepada Fed untuk tidak menaikkan suku bunganya. Fed juga menaikkan outlook untuk pertumbuhan ekonomi AS ke level 3,1% dari sebelumnya di 2,8% di akhir 2018 dan 2,5% di 2019 yang sebelumnya di 2,4%.

*Asia:*
Bank Sentral Hongkong mengikuti jejak the Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,25% ke level 2,5% pagi ini. Kenaikan ini dilihat akan menurunkan harga properti sebesar 10%-15% dan mungkin merupakan langkah yang tepat karena potensi bubble property di Hongkong.
Bursa Asia sebelum Fed ditutup naik cukup besar, terutama bursa Cina dan Hongkong. Hari ini Pasar Asia diperkirakan akan tertekan diawali bursa Jepang Nikkei225 dibuka turun 0,43%.

*Eropa:*
Pasar Eropa kemarin ditutup naik sebelum pengumuman Fed rate. Bursa Inggris dan Jerman ditutup naik. Investor tadi malam masih menunggu pengumuman Fed dan perkembangan Brexit yang dilihat semakin rumit.

*Commodity*
Harga minyak mentah turun 1% setelah adanya pengumuman persediaan minyak mentah AS naik. Namun investor terus memantau sanksi yang  dikenakan AS terhadap Iran. Sementara harga emas turun setelah pengumuman suku bunga Fed dinihari tadi. Penurunan ini memang lumrah karena harga emas memang sensitive terhadap kenaikan suku bunga bank sentral karena kenaikan suku bunga akan membawa kenaikan mata uang Negara bersangkutan sehingga harga emas akan mengalami penurunan.

Rabu, 26 September 2018

Morning Breeze Sept 26, 2018

JCI : 5.874,30 (-0,13%)
LQ45 : 926,61 (-0,15%)
Indonesia 10 y : 8,23%
USD/IDR : 15.028,30 (+0,64%)

Dow : 26.492,21 (-0,26%)
S&P 500 : 2.915,56 (-0,13%)
Nasdaq : 8.007,47 (+0,18%)
Shanghai Comp : 2.781,14 (-0,58%)
CSI300 : 3.379,80 (-0,90%)
Hang Seng : 27.499,39 (+1,62%)
HSCEI : 10.827,52 (+1,81%)
Sensex : 36.652,06 (+0,96%)
Nikkei225 : 23.861,00 (-0,28%)
US T 10 y : 3,095% (-0,24%)
Gold : 1.200,94 (-0,02%)
WTI : 71,96 (-0,44%)
Brent : 80,85 (-0,15%)

EUR/USD : 1.1762
GBP/USD : 1.3178
AUD/USD : 0.7250
USD/JPY : 112.96

*Economic Calendar:*
🇺🇸US New Home Sales
🇺🇸US Crude Oil Inventories

_Source : Investing.com_

*News :*
*Indonesia:*
IHSG kemarin ditutup turun tipis 0,13% ke level 5.874,30 dibawa sektor Industri Dasar (1,58%), Konstruksi (0,63%) dan Perkebunan (0,51%). Sementara Sektor yang menahan penurunan adalah Pertambangan (0,99%), Aneka Industri (0,85%), Infrastruktur (0,34%), dan Konsumsi (0,06%). Investor asing masih membukukan net buy sebesar IDR 36,62 miliar di seluruh pasar.
Beberapa analis memprediksi penutupan akhir tahun : Infovesta 6.400, Indosurya 7.024

Hari ini, gerak IHSG berpotensi sideways cenderung turun menunggu suku bunga BI 7DRR dan Fed dengan rentang 5.781-5.903.

Rupiah kembali tertekan ke level 15.000 terhadap USD karena faktor ketidakpastian di luar negeri seperti perang dagang, dan suku bunga Fed yang akan diumumkan dinihari 27 September.

Kemarin Pemerintah menggelar lelang SUN dan meraup IDR 20 triliun dari IDR 51,54 triliun penawaran yang masuk. Seri yang ditawarkan antara lain SPN03181226, SPN12190606, FR0078, FR0077, FR0065, FR0075. Permintaan terhadap Surat Hutang Negara masih tinggi.

*Amerika:*
Bursa saham AS ditutup mix. Dow yang di awal perdagangan naik, ditutup turun karena pernyataan Presiden AS Trump di United Nation General Assembly. Pidato “America First” ini menyatakan bahwa perang dagang akan terus terjadi dan hubungan dagang Meksiko dan Kanada yang belum rampung akan membawa bursa terus volatile. Investor juga wait and see pengumuman Fed Rate yang akan dilakukan dinihari 27 Sept 2018.

*Asia:*
Pasar Asia ditutup memerah masih karena kekuatiran perang dagang AS-Cina yang diprediksi akan memburuk. Investor juga wait and see suku bunga Fed. Pagi ini Pasar Asia dibuka Mix. Bursa Jepang dibuka turun sementara bursa Cina dan Hongkong diperkirakan akan mengalami penurunan. Hal yang wajar saat menunggu keputusan Fed.

*Eropa:*
Pasar Eropa kemarin ditutup naik dibawa saham-saham minyak dan pertambangan karena kenaikan harga minyak mentah dunia. Selain itu, perdagangan retail di Inggris dan beberapa negara Eropa juga meningkat. Semua mata investor tertuju pada Fed meeting.

*Commodity*
Harga minyak mentah naik setelah Presiden Trump meminta kenaikan output minyak dari OPEC karena AS berencana mengenakan sangsi lain terhadap Iran. Sementara harga emas stabil saat investor menunggu keputusan Fed.

Senin, 24 September 2018

Morning Breeze 24 September 2018

*Morning Breeze Sept 24, 2018*

JCI : 5.957,74 (+0,45%)
LQ45 : 943,42 (+0,51%)
Indonesia 10 y : 8,18%
USD/IDR : 14.819,00 (-0,29%)

Dow : 26.743,50 (+0,32%)
S&P 500 : 2.929,65 (-0,04%)
Nasdaq : 7.986,96 (-0,51%)
Shanghai Comp : 2.797,48 (+2,50%)
CSI300 : 3.410,49 (+3,03%)
Hang Seng : 27.953,58 (+1,73%)
HSCEI : 11.027,13 (+2,17%)
Sensex : 36.841,60 (-0,75%)
Nikkei225 : 23.869,93 (+0,82%)
US T 10 y : 3,067% (-0,05%)
Gold : 1.196,88 (-0,21%)
WTI : 71,53 (+1,06%)
Brent : 79,13 (+1,14%)

EUR/USD : 1.1748
GBP/USD : 1.3083
AUD/USD : 0.7278
USD/JPY : 112.59

*Economic Calendar:*

🇪🇺EU Central Bank Mario Draghi Speak
🇩🇪German ifo Business Cliemate Index

The German Ifo Business Climate Index rates the current German business climate and measures expectations for the next six months. It is a composite index based on a survey of manufacturers, builders, wholesalers and retailers. The index is compiled by the Ifo Institute for Economic Research.
A higher than expected reading should be taken as positive/bullish for the EUR, while a lower than expected reading should be taken as negative/bearish for the EUR.

_Source : Investing.com_

*News :*
*Indonesia:*
Akhir minggu kemarin IHSG ditutup menguat 0,45% ke level 5.957, 3 hari berturut-turut dibawa sektor Industri Dasar, Perdagangan dan Pertambangan. Total transaksi hari ini IDR 10,92 triliun sedangkan investor asing melakukan net buying sekitar IDR 1,1 triliun.

Untuk pergerakan IHSG hari ini, diperkirakan koreksi wajar atau technical correction menuju support levelnya dengan rentang 5.915-5.996. Secara technical IHSG sudah masuk zone overbought. Investor akan mengantisipasi pengumuman suku bunga Fed 27 Sept pagi dengan kemungkinan naik paling besar 0,25% dan pengumuman 7DRR Bank Indonesia di hari Rabu-Kamis 26-27 Sept 2018, sehingga kenungkinan besar investor wait and see.

Sementara itu , nilai tukar USD/IDR ditutup menguat ke level 14.820 sengan redanya risiko pasar keuangan global yang mereda, kepercayaan investor lokal dan global terhadap langkah kebijakan bank sentral dan invetor dan ekspotir yang menjual USD demi penguatan IDR.

*Amerika:*
Bursa AS akhir minggu kemarin ditutup mix dengan Dow jones yang kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Sementara S&P500 dan Nasdaq melemah tipis. Investor akan menanti pengumuman Fed Rate minggu ini.

*Asia:*
Saham-Saham Bursa Asia, terutama Cina, Hongkong dan Jepang menutup akhir pekan dengan kenaikan cukup besar. Dengan kenaikan yang cukup besar akhir minggu kemarin dan penurunan USD yang cukup besar, Bursa Asia diperkirakan dibuka turun. Namun demikian Bursa Jepang, Korea Selatan dan Cina tutup karena public holiday. Bursa AS yang menguat di akhir minggu diperkirakan akan menjadi sentimen positif menahan pelemahan.

*Eropa:*
Bursa saham Eropa ditutup menguat menguikuti sentimen bursa global, namun mata uang GBP turun karena isu Brexit yang masih belum memberikan kejelasan dengan adanya kemungkinan reverendum kedua.

*Commodity*
Minyak mentah mengalami penguatan di bursa AS menuju pertemuan Negara-negara OPEC dan Non OPEC di hari minggu kemarin. Ada komitmen bersama untuk menaikkan supply minyak untuk menutup supply minyak Iran yang terhenti karena sangsi AS. Tekanan Trump pada Negara-negara anggota OPEC untuk menurunkan harga minyak mentah ternyata belum membuahkan hasil.
Sementara itu harga emas mengalami sedikit penurunan hari jumat saat investor menanti hasil Fed meeting.